Rock Lee dan Keberanian Bertaruh Pada Diri Sendiri

Danes
4 min readSep 15, 2021

--

Evolusi Rock Lee

Hi, semuanya!

Meski bukan tokoh utama, karakter di atas tetaplah ikonik karena penampilannya. Yup, dialah Rock Lee, salah satu ninja dalam serial anime Naruto.

Dalam dunia Naruto, umumnya para ninja berasal dari sebuah klan atau garis keturunan dan memiliki jurus khusus yang diwariskan turun temurun. Lee mungkin salah satu yang bernasib karena tidak memiliki klan, artinya ia juga tidak memiliki jurus yang diwariskan kepadanya. Satu-satunya orang terkenal yang bernama Lee adalah Bruce Lee, itu pun tidak ada di dunia Naruto. Seakan belum cukup sial, kondisi Lee diperparah dengan ketidakmampuannya menggunakan ninjutsu dan genjutsu. Ia hanya bisa menggunakan taijutsu.

Sebelum lanjut, izinkan saya mejelaskan kata yang dicetak miring.

  • Ninjutsu (jurus ninja) adalah jurus-jurus yang dalam praktiknya menggunakan handseal dan chakra (semacam tenaga dalam). Dampak dari ninjutsu berupa luka fisik terhadap lawan.
Handseal ninjutsu
Rasengan, salah satu ninjutsu paling terkenal di serial Naruto
  • Genjutsu (jurus ilusi), tidak seperti ninjutsu yang merupakan serangan nyata, efek genjutsu hanya berupa ilusi sensorik yang dialami korbannya. Meski berbeda, baik genjutsu dan ninjutsu membutuhkan chakra dalam penggunaannya.
Sasuke menggunakan Genjutsu
  • Taijutsu (jurus bela diri), singkatnya taijutsu adalah seni pertarungan tangan kosong.
Lee dengan Taijutsu vs Kimimaro

Ninja yang hebat bukan hanya mampu menguasai ketiga kategori jurus tersebut, tapi juga memiliki teknik yang hebat di tiap kategorinya, sementara Lee hanya mampu menguasai satu jenis. Bagi seorang ninja yang hidupnya penuh pertaruhan nyawa, jelas kondisi seperti Lee adalah kerugian besar. Jurus bukan hanya tanda kehebatan seorang ninja, dari sisi pragmatis jurus adalah ‘senjata’ untuk melindungi diri dan memenangkan pertarungan. Bila ninja lain menguasai tiga jenis jurus sementara Lee hanya menguasai satu, tidak berlebihan bila dikatakan ia akan jadi sasaran empuk dalam pertarungan.

Tapi bukan Rock Lee namanya bila tidak bermental baja. Tanpa bakat, kekuatan, dan nama besar keluarga nyatanya tidak membuat semangat pemuda berambut mangkok ini surut. Ia justru makin tertantang untuk berlatih keras, lebih keras dari yang lainnya, bahkan sebelum masuk akademi ninja. Ia mengasah satu-satunya senjata yang ia miliki.

Rock Lee kecil berlatih sebelum masuk akademi ninja
Rock Lee kecil berlatih usai diterima masuk akademi ninja

Lee sadar betul kekurangannya hanya bisa ditutupi dengan kerja keras. Ia tidak memiliki apapun sebagai jaring pengaman (safety net), juga tidak punya apapun untuk dipertaruhkan. Kabar baiknya, Lee tidak akan kehilangan apapun bila ia gagal sehingga tidak ada alasan baginya untuk tidak berusaha— dan hal itulah yang ia lakukan sepanjang serial. Ia memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang bisa ia kontrol — semangat, dedikasi, kedisiplinan, dan lainnya.

Semangat Lee membuatnya tak ragu bertaruh pada diri sendiri dan hal itu menjadikan Lee sebagai pemegang kendali penuh akan takdirnya. Ia tak menunggu uluran tangan seseorang yang belum tentu juga akan datang. Lee bekerja keras untuk memastikan bahwa dirinya adalah pertaruhan terbaik yang ia miliki. Latihan keras yang ia jalani tak jarang membuatnya dipandang aneh, namun haruskah itu dipedulikan?

Rock Lee berlatih di setiap kesempatan

Pada akhir cerita kerja kerasnya terbayar di mana ia menjadi salah satu ahli Taijutsu terhebat setelah gurunya, Might Guy.

Might Guy, guru Rock Lee yang juga master Taijutsu

Di antara semua karakter yang ada dalam serial Naruto, menurut saya Lee adalah sosok yang paling dekat lantaran ia adalah representasi underdog yang ada dalam diri kita semua. Dikelilingi oleh orang-orang hebat tak jarang akan membuat kita insecure, ini terjadi karena kekurangan yang kita miliki membuat kita memandang rendah diri sendiri. Berbeda dengan Lee, ia tidak menganggap dirinya rendah, hanya berbeda, unik — dan seharusnya begitulah cara kita memandang diri sendiri.

Bila orang lain — yang juga punya kekurangan — bisa terus berusaha, kenapa kita harus berhenti?

Predikatnya sebagai pengguna Taijutsu terbaik juga mengajarkan bahwa kita tidak perlu menguasai segala bidang untuk menjadi hebat. Kita hanya perlu memilih satu dan menjadi yang terbaik di bidang itu.

Dalam serial, Lee menempa dirinya dengan metode atau pendekatan yang memungkinkan kita tiru di dunia nyata. Saya tidak bicara tentang bagaimana ia melakukan push up sambil memikul batu atau melatih tendangan dengan kayu besar, poin saya mengarah pada kesediannya untuk konsisten bekerja keras dan mendisiplinkan diri di mana hal itu sangat mungkin diaplikasikan dalam semua aspek kehidupan. Gambaran Lee yang begitu normal membuat kita seakan terkoneksi sekalipun ia karakter fiksi.

Rock Lee dan Might Guy

Saya rasa itu saja, terima kasih sudah membaca. Sehat selalu dan sampai jumpa di ocehan selanjutnya.

--

--

Danes
Danes

Written by Danes

0 Followers

Workout by day, Joe Rogan Podcast by night.

No responses yet